Tahun baru Hijriah bukan sekadar pergantian tanggal dalam kalender Islam. Ia adalah simbol awal dari perubahan besar: hijrah. Peristiwa monumental ketika Rasulullah SAW dan para sahabat berpindah dari Makkah ke Madinah demi menegakkan Islam dengan lebih leluasa.

Namun, tahukah kita? Tidak semua hijrah saat itu karena Allah dan Rasul-Nya.

Dalam sebuah hadis yang masyhur, Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya amal-amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan. Barang siapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa hijrahnya karena dunia yang ingin dia raih atau karena wanita yang ingin dia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia niatkan.”
— (HR. Bukhari & Muslim)

Hadis ini bukan tanpa konteks. Diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang ikut hijrah dari Makkah ke Madinah, bukan karena panggilan iman, tapi karena ingin menikahi seorang wanita bernama Ummu Qais. Maka, para sahabat pun menyebutnya sebagai “Muhajir Ummu Qais”—si penghijrah demi Ummu Qais.

Kisah ini menjadi pelajaran besar: niat adalah penentu nilai amal. Dua orang bisa melakukan hal yang sama—berhijrah, memberi, menolong—tapi hasilnya bisa berbeda tergantung apa yang menjadi tujuan hatinya.

Kini, 1 Muharram 1447 H adalah momentum bagi kita untuk berhijrah dalam makna yang lebih luas. Kita mungkin tidak lagi berpindah kota seperti Rasulullah, tapi kita tetap bisa berpindah dari:

• Rasa malas menuju semangat

• Ketidaktahuan menuju ilmu

• Lalai menjadi taat

• Sifat egois menjadi lebih peduli

• Dosa menjadi amal salih

Hijrah bukan soal seberapa jauh langkah kaki, tapi seberapa tulus niat hati.

Mari kita mulai tahun baru Islam ini dengan memperbarui niat. Apakah kita beramal demi Allah? Atau demi pujian? Demi prestise? Demi cinta yang tak pasti?

Jika hijrah kita karena Allah, maka Allah akan jadi tujuannya. Dan siapa yang lebih baik untuk dituju selain Dia?

Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H
Mari berhijrah, bukan demi Ummu Qais, tapi demi Allah semata. (abs)